Jumat, 26 November 2010

Lomba Zafin Tingkat Internasional

Lomba Zafin tingkat Internasional yang diikuti oleh peserta di berbagai daerah Kalimantan Utara termasuk luar negeri seperti Malaysia yang memang para pesertanya orang keturunan Indonesia yang berasal dari suku tidung.
Lomba Zafin Internasional ini memang sering di adakan oleh Dinas Pariwisata Kota Tarakan karena sudah merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Walaupun dalam hal ini ada beberapa peserta mengeluh atas perolehan nilai yang mereka dapatkan dan kriteria penilaian yang tidak jelas.
Tapi saya sebagai peulis mudah2an kedepan bisa lebih baik.

Wisata dan Budaya Malinau

Selama ini dunia intenasional hanya mengenal Bali sebagai salah satu tujuan utama pariwisata mereka. Padahal Indonesia tidak hanya Bali, masih banyak tempat-tempat lain yang memilki keindahan alam yang tak kalah cantiknya dengan Bali.
Salah satu derah yang juga tak kalah eksotisnya adalah, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur. Malinau merupakan kabupaten terbesar di Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.
Untuk memperkenalkan keindahan alam yang ada di Malinau kepada masyarakat luas, Pemerintah daerah kabupaten Malinau, menggelar pesona wisata dan kebudayaan Kabupaten Malinau, di Anjungan Kalimantan Timur, Taman Mini Indonesia Indah.
M. Peter Yadi, PLT Kabag Humas dan Protokol Pemda Kabupaten Malinau, menerangkan, acara tersebut juga sejalan dengan program pemda Kalimantan Timur yang belum lama ini mencanangkan Visit East Borneo.
“Dalam acara ini, akan ditampilkan tari-tarian khas Malinau yang kesemua penarinya didatangkan langsung dari Malinau. Selain itu, ada juga stan yang menjual produk-produk khas Malinau, seperti tas rajutan, keripik buah, sampai madu asli Malinau,” terang Peter, saat di temui di Ajungan Kalimantan Timur, TMII, Jakarta. Pada pagelaran tersebut, hadir juga Bupati Malinau, Martin Bila , dan beberapa Duta Besar dari negara sahabat.
Acara tersebut juga dimaksudkan untuk memperkenalkan berbagai pariwisata alam yang dimiliki oleh kabupaten Malinau, seperti arus liar yang ada di sungai sungai tugu dan sungai Bahaowulu, air terjun Martin Bila, air panas Semolon. “Masyarakat dapat melihat rumah adat asli dari masyarakat Malinau atau biasa di sebut Lamin Adat. Ada juga kuburan batu yang sudah ada beratus-ratus tahun lalu,” ujarnya.
Selain itu, kata Peter, karena Malinau satu-satu kabupaten yang memproklamirkan diri sebagai kapubaten konservasi, dengan demikian wisatawan dapat menikmati berbagai kekayaan flora dan fauna yang tidak dimiliki daerah lain. “Ada juga tempat penelitian laut Birai, tempat penelitian flora dan fauan Kain mentarang,” terangnya.
Peter menerangkan untuk saat ini, jumlah wisatawan yang datang masih sangat sedikit. “Kebanyakan adalah peneliti asing, sekitar 20 orang pertahun. Sedangkan untuk wisatan domestik lebih sedikit lagi,” ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, disebabkan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di Malinau, terlebih jika melalui jalur darat. “Kalau dari bandara Internasional di Balik Papan, kita harus transit dulu di Tarakan baru melanjutkan dengan pesawat kecil. Kalau melalui jalur darat, dari ibu kota propinsi butuh waktu 24 jam. Dan itu juga harus menggunakan jalur off road,” lontar dia.
Dengan digelarnya acara ini, Peter mewakili Pemda Kabupaten Malinau berharap, semakin banyak pengunjung yang datang ke Malinau, ia juga menghimbau agar pemerintah pusat lebih memperhatikan kekayaan yang ada di Malinau. “Malinau mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, jika dieksplorasi lagi akan banyak membawa keuntungan bagi banyak pihak,” tandasnya

Kaltim Ada 4 Kasultanan

kerajaan kaltim
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim mengakui, pengembangan potensi pariwisata Kaltim belum optimal akibat lemahnya infrastruktur serta promosi yang masih terbatas meski memiliki peluang besar untuk menggaet wisatawan nasional dan mancanegara.
“Menyambut Tahun Kunjungan Wisata Kaltim, berbagai kelemahan itu coba dibenahi, tetapi perlu dukungan semua pihak, termasuk pemkab/pemkot se-Kaltim, terutama untuk membenahi infrastruktur dan menjual berbagai potensi pariwisata andalan daerahnya masing-masing,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Firminus Kunum di Samarinda.

Ia menjelaskan bahwa persoalan lemahnya infrastruktur memang sudah menjadi masalah klasik yang harus segera dituntaskan karena bukan saja menghambat sektor kepariwisataan, juga sektor lainnya.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, berbagai masalah yang menjadi persoalan di Kaltim kini dibenahi, antara lain pembenahan infrastruktur perhubungan, peningkatan sumber daya manusia, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Ferminus memaparkan bahwa Awang Faroek selaku Gubernur Kaltim yang baru dilantik akhir 2008 sudah mencanangkan 10 program utama, antara lain pembenahan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia.
“Kami berharap dengan terbenahinya infratruktur di Kaltim ini akan menjadi lokomatif untuk mendorong bergeraknya sektor lain, termasuk parwisata,” katanya.
Kaltim memiliki berbagai potensi ekonomi yang menjanjikan, termasuk sektor kepariwisataan.
Kondisi alam yang luas menyebabkan Kaltim kaya dengan potensi pariwisata sejarah, pantai, taman laut, arung jeram, serta hutan, termasuk obyek wisata sosial dan budaya, yakni kehidupan masyarakat pedalaman (Dayak), pesisir, dan keraton (di Kaltim terdapat empat kasultanan, yakni Kerajaan Kutai, Kerajaan Bulungan, Kerajaan Berau, dan Kerajaan Paser).
Panjang garis perbatasan Kaltim dengan Malaysia timur lebih dari 1.000 km yang memiliki berbagai potensi alam luar biasa, termasuk bisa dikembangkan untuk obyek pariwisata.
Pada kawasan perbatasan darat itu terbentang Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) seluas 1,3 juta hektar dengan ekosistem hutan tropis basah dataran tinggi yang menyimpan keanegaragaman (bio-diversity) luar biasa, termasuk ditemukan kawanan gajah Kalimantan yang sudah ratusan tahun dianggap punah di kawasan utara Kaltim itu.
Di kawasan itu juga ditemukan sejumlah titik penyebaran berbagai peninggalan kuno, antara lain peti kubur batu sehingga bisa menjadi obyek wisata sejarah.
“Hambatan menjangkau kawasan itu memang lagi-lagi karena lemahnya infrastruktur sehingga butuh biaya tinggi untuk mencapai kawasan pedalaman dan perbatasan di Kaltim,” kata dia.
Terkait masalah promosi, pihaknya berharap dukungan dari legislatif dalam mengalokasikan dana yang cukup memadai untuk menjual berbagai potensi pariwisata di Kaltim.
Pelaksanaan PON XVII-2008 Kalimantan Timur yang melibatkan sekitar 8.000 sampai 10.000 orang tamu ke Kaltim cukup membantu mengenalkan berbagai potensi pariwisata di Kaltim.
Ia berharap tersedianya berbagai venues pasca-PON tersebut bisa dimanfaatkan secara  optimal dalam menggelar event olahraga, baik nasional maupun internasional, karena bermanfaat untuk promosi berbagai potensi daerah, termasuk sektor kepariwisataan.

Kaltim Andalkan Obyek Wisata Budaya

awang faroek
Kaltim kini mengandalkan obyek wisata budaya dan sejarah, mengingat di provinsi itu memiliki keanekaragaman budaya dan banyak terdapat situs bersejarah, salah satunya adalah Museum Mulawarman, Kutai Kartanegara. Tingginya minat wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata budaya dan sejarah itu diakui Kepala UPTD Museum Mulawarman, A Petrus Ngo, yang didampingi Kasubag TU Riduansyah di Tenggarong.

Total kunjungan wisata khusus ke Museum Mulawarman Tenggarong, Kutai  Kartanegara (Kaltim) pada 2009 mencapai 103.432 orang atau meningkat 18.374 pengunjung ketimbang tahun sebelumnya, yakni 85.058 orang.
Data itu tentunya menggembirakan bagi Pemprov Kaltim terkait dengan program Tahun Kunjungan Wisata. Berdasarkan berbagai data terkait kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara itu, Pemprov Kaltim kini menjadikan programnya sebagai Tahun Kunjungan Wisata 2010.
Data pihak Museum Mulawarman menunjukan bahwa kunjungan biasanya meningkat pada awal tahun, yakni pada masa liburan  sekolah dan pada saat pelaksanaan Festival  Budaya Erau. Museum itu merupakan salah satu museum kebanggaan warga Kaltim yang menyimpan sejarah perjalanan Kerajaan Kutai Kartanegara.
Museum Mulawarman menyimpan koleksi  5.373 koleksi  yang terdiri dari klasifikasi geologika 55 jenis, Biologika 155 jenis, Etnografika 2.037 jenis, Arkeologi 43 jenis,  Historika 1.295 jenis, numismatika atau heraldika 880 jenis, filologika 31 jenis, keramologika 581 jenis, seni rupa 197 jenis dan teknologika 99 jenis.
Selain di Kutai Kartanegara, Kaltim juga terdapat beberapa peninggalan kerajaan lain, yakni Kesultanan Bulungan di Kabupaten Bulungan, Kerajaan Gunung Tabur dan Sambaliung di Kabupaten Berau serta Kerajaan Sadurangas di Kabupaten Paser.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim, Firminus Kunum mengatakan daerah eks-kesultanan di Kaltim kini semuanya memiliki museum dan menjadi obyek wisata budaya dan sejarah.

Wana Wisata Persemaian Tarakan

Salah satu tempat yang menarik di kota Tarakan yaitu Wana Wisata Persemaian yang terletak di daerah Juata. Tempat ini sungai ideal untuk piknik keluarga yang hanya 30 menit dari pusat kota, Ada berbagai jenis flora dan fauna yang dapat di jumpai di obyek wisata ini.







 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India